Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Setelah 9 Tahun, Apa Yang Berubah?



ecek ecek sunrise

9 tahun yang lalu, hehehe rasa-rasanya waktu jalan cepet banget. Kemarin datang kesini 19 orang kalo kamu inget. Anjay pake kamu kaya sama paca raja. Ya Gunung Andong, gunung pertama yang aku daki biarpun dulu nggak punya angan-angan atau cita-cita buat naik gunung.

 

Pertama naik dulu sama mas Febri dan Mas Arif, pembimbing waktu PKL SMK. Nggak tau kenapa tiba-tiba nyeplos aja gitu pengen naik ke gunung, eh ternyata pembimbingnya pendaki hehehe. 7 orang dari SMK 2 Wonosari, 6 orang dari SMK 2 Pengasih dan 6 pembimbing di tempat magang. Dan itu pengalaman pertama naik gunung dan selanjutnya explore sendiri ke berbagai gunung lainnya.

 

Tepat 9 tahun setelah melang-lang buana kemana-mana cari cuan, cari pacar yang nggak dapet-dapet dan yang pasti pengalaman hidup. Alhamdulillahnya bisa dating ke sini lagi buat nostalgia ke Gunung Andong.

 

Tempat dan rasanya tu beda banget, oh iya aku naik gunung andong tanggal 13-14 Mei 2023. Sekarang ada 2 jalur pendakian dan aku rasa lebih enak kalo lewat jalur baru dari pada yang lama, ya biarpun orang-orang kebanyakan pilih jalur lama karena di sebelum pos 3 ada sumber mata air yang bisa buat tambah-tambah amunisi buat di jalan. Dan yang paling bikin kaget ternyata di pos 1 dan pos 2 jalur lama sekarang ada toilet dan warung yang bisa buat hemat tenaga buat nggak bawa logistic banyak-banyak.

 

mau kaya yang lain tapi fotonya jelek

Dan ada yang beda lagi, sekarang di puncak ada 2 warung dan makan juga udah direnovasi karena juga bagian dari cagar budaya sekaligus catatan sejarah spiritual Kyai Abdul Faqih atau sering disebut Ki Joko Pekik.

 

Awalnya ke gunung buat cari tenang dan ya yang jelas suasananya, Cuma sedikit agak keganggu karena pemilik warung karaokean pake speaker besar yang membuat rusak suasana gunung. Cuma ya kalo bisa dan boleh jadi masukan semoga pemilik warung juga tau esensi orang-orang datang ke gunung buat apa. Jadi ya pendaki nyaman dengan suasana gunung dan warga atau pemilik warung juga tetap bisa memberi pelayanan ke pendaki dengan aneka jajanannya tanpa merubah esensi gunung. (sedikit curhat ketidak nyamanan.

 

Tapi ya gimanapun kita pendatang dan harus menghirmati apa yang sudah ada, yang penting ya jalani aja dan syukuri apa yang udah Allah kasih lewat keindahan di atas gunung.

 

Kebetulan ke gunung andong ditemenin sama adik kandung bontot aku dan 1 temen kerja dia Luthfi kalo nggak salah Namanya.

luthfi, adi & ida

Tetep harus berusaha enjoy biarpun pengen teriak woy

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Home